• Twitter
  • Facebook
  • Google+
  • Instagram
  • Youtube

Senin, 14 Maret 2016

Jaga Hutan, Agar Kita Tetap Berdikari



       Di jawa tengah sendiri memiliki sekitar dua puluh tiga gunung, yang di antaranya sering terjadi kebakaran.  Gunung- gunung yang sering terjadi kebakaran hutan di antaranya adalah merbabu, ungaran, sindara, slemet,sumbing, dan merapi. Dimana kebakaran itu terjadi sangat luas dan sulit dipadamkan. Daerah gunung maupun pegunungan merupakan kawasan penyangga yang terdapat hutan lindung maupun taman nasional. Namun sayangnya kawasan ini juga tidak lepas dari ancaman kebakaran hutan.  Tidak perlu terlalu jauh melihat, di Jawa Tengah saja hampir semua pernah terbakar.

  • Pada 2011 dan 2014, insiden kebakaran hutan melanda Gunung merbabu menerjang ratusan hektare lahan. Sementara pada tahun 2015 terbakar 25 hektare.
  • Pada September 2012, sedikitnya sebanyak 7,5 hektar kawasan hutan di puncak Gunung Andong, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah terbakar.
  • 26-29 Agustus 2015, kebakaran di lereng Merapi melanda Blok Genthong, Desa Ngablak, Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang Jawa Tengah.
  • Sebelumnya tanggal 17-19 Agustus lalu, di kawasan Blok Tempel, Desa Ngargosuko, Srumbung, Magelang, Jawa Tengah. Perkiraan sementara lahan terbakar 20-30 hektare.
  • Kebakaran melanda salah satu puncak Gunung Ungaran, Kabupaten Semarang, mulai dari Minggu (23/8/2015) malam hingga Senin (24/8/2015). Luas lahan yang terbakar di Gunung purba dengan ketinggian 2.050 mdpl tersebut mencapai 50 hektar. Sebagian besar lahan yang terbakar adalah padang savana dengan vegetasi rumput ilalang.
  • Pada September 2015, Sekitar 231,5 hektare hutan Gunung Sindoro di perbatasan Kabupaten Wonosobo dengan Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, hangus terbakar. 
  • Pada 5 September 2015 kebakaran di Gunung Sumbing telah menghanguskan sekitar 15 hingga 20 hektare semak belukar.

       Sesuai dengan teori sebab akibat, dimana sesuatu yang terjadi akan mempunyai dampak atau akibat tertentu, kebakaran juga mempunya dampak yang besar bagi lingkungan. Dampak buruk akibat kerusakan hutan adalah terancamnya kelestarian satwa dan flora di Indonesia utamanya flora dan fauna endemik. Satwa-satwa endemik yang semakin terancam kepunahan akibat deforestasi hutan misalnya lutung jawa (Trachypithecus auratus), merak (Pavo muticus), owa jawa (Hylobates moloch), macan tutul (Panthera pardus), elang jawa (Spizaetus bartelsi), merpati hutan perak (Columba argentina), dan gajah sumatera (Elephant maximus sumatranus). Dari dampak tersebut juga secara langsung mempengaruhi keanekaragaman hayati di lingkun tersebut dengan berkurangnya jumlah spesies yang ada. 
       Selain itu, kebakaran hutan di sekitar gunung ini juga mengakibatkan menurunnya kualitas kesehatan dari masyarakat sendiri. Kebakaran tersebut dapat mengakibatkan kekeringan karena berkurangnya sumber air, keberadaan asapnya yang mengganggu pernafasan manusia. Lalu apa yang bisa kita perbuat? Setidaknya ada tiga tindakan, yaitu pencegahan, penanggulangan, serta tindakan pasca kebakaran. Untuk itu, ayo sama-sama menjaga hutan kita dari serangan kebakaran!

0 komentar:

Posting Komentar

Contact

Get in touch with me


Adress/Street

Jl. Agro No. 1, Bulaksumur, Universitas Gadjah Mada, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55281

Phone number

not available

Website

not available